Umat
Tuhan yang hidupnya penuh penyerahan kepada Dia dan selalu taat melakukan apa,
yang difirmankanNya, pasti Tuhan akan membimbing kepada jalan kehidupan. Satu
hidup persekutuan dan yang manis dengan Allah Bapa menghasilkan hidup penuh sukacita. Persekutuan yang erat dengan Tuhan memberikan suatu kepuasan yang
khusus yang tak dapat dimengerti dunia.. J
“Ibadah
itu kalau disertai dengan rasa cukup (puas), memberi keuntungan yang besar.” (
1 Timotius 6:6 ). Tuntutan-tuntutan lain dalam
beribadah merupakan suatu kekosongan dan taka ada artinya. Ibadah yang benar
yaitu apabila kita hidup dalam persekutuan dengan Allah dengan sukacita. Hal
ini dapat terjadi hanya apabila kita merasa sungguh puas berjalan di jalan yang
benar.
Dalam persekutuan dengan Allah yang penuh
penyerahan mempunyai suatu tujuan. Sukacita yang dimaksud Allah bukan
sukacita yang sementara ketika lagu yang istimewa dinyanyikan atau saat dimana
kita diundang tampil maju kedepan ketika kita mendengarkan khotbahpembicara
yang penuh urapan. Memang pengalaman2 ini berguna, tetapi ada hal yang lebih
penting lagi. Pada akhirnya kita akan pergi kemana Tuhan pergi. Dan kita
diijinkan ikut menjalankan tugas2 yang sangat menyenangkan bagi hati Tuhan.
Bukan saja kita menjalankan tugas-tugas itu, tapi kita menikmatinya sebab kita
berjalan bersama Tuhan. Inilah sesuatu yang sangat berarti, hidup yang
menyenangkan dan sangat berguna.
Dalam
hidup baru penuh penyerahan ini, kita bersukacita mengalami perjalanan yang
panjang. Kita tidak bersungut-sungut dan menggerutu atas latihan2 atau ujian
yang diberikan kepada kita. Dan tidak akan merasa pahit dan getir atas
pelajaran2 yang penuh dengan rintangan di mana Pemimpin yang kita cintai
memimpin kita melaluinya. Dan didikannNya sekarang menjadi kesukaan kita. Kita
akan gembira atas pembentukan karakter rohani kita dengan jalan-jalan yang
ditunjukkanNya kepada kita. Dan hidup ini menjadi lebih indah seperti yang
belum kita alami sebelumnya. J
“Engkau
memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapanMu ada sukacita berlimpah-limpah,
di tangan kananMu ada nikmat senantiasa.” Mazmur 16:11
“Aku
senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.” Mazmur
16:8
TUHAN YESUS MEMBERKATI :)